ANTIBIOTIK UNTUK LUKA BERNANAH
Kasus berikut bukanlah hal yang jarang terjadi. Kaki luka akibat terinjak beling. Beberapa hari kemudian bukannya luka menutup dan sembuh, tapi terus menerus basah dan berair, serta muncul nanah. Minyak tawon yang digunakan untuk mengolesi luka, tak mampu meredakan suasana. Peradangan terus terjadi dan infeksi semakin merajalela. Muncul gejala yang cukup menyiksa yaitu nyeri, luka bernanah, merah, bengkak, dan hangat.
Dalam keadaan normal, daging yang tersayat biasanya akan menutup rapat diiringi dengan penautan jaringan. Lalu beberapa hari kemudian jaringan kembali seperti sedia kala.
Proses normal penyembuhan jaringan luka seperti di atas dapat terganggu dan terhambat oleh infeksi. Pertumbuhan bakteri biang keladi infeksi mencegah jaringan yang tersayat menyambung. Tak hanya itu peradangan yang terus-menerus berlanjut akan memperluas luka. Jadi walaupun suatu hari luka bernanah akan sembuh, biasanya menyisakan jaringan parut yang tak enak dipandang mata.
Untuk luka bernanah atau luka yang diperkirakan akan bernanah perlu diberikan antibiotik. Jenis antibiotik minum untuk luka bernanah antara lain adalah ampisilin, amoksisilin, sefadroksil, dan sefotaksim. Ada juga antibiotik untuk luka bernanah yang tergolong kuno contohnya eritromisin. Namun penggunaannya saat ini sudah sangat jarang.
Semua antibiotik luka bernanah diatas dapat dibeli di apotik tentunya dengan resep dokter.
Jika ingin menggunakan salep langsung ke tempat luka boleh juga. Tapi jika lukanya parah sebaiknya dikombinasi dengan antibiotik minum yang sudah disebutkan sebelumnya. Contoh salep pengering luka bernanah yaitu salep gentamisin, oksitetrasiklin, basitrasin, dan kloramfenikol. Hindari menggunakan salep yang mengandung kortikosteroid misalnya Betason N.
Setelah pemberian antibiotik, jika antibiotiknya matching dengan bakterinya, mata infeksi akan mereda. Selanjutnya tubuh akan melakukan proses penyembuhan luka dengan baik tanpa ada gangguan infeksi.
Oh ya, satu tips yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mengelola luka yang berpotensi infeksi dan bernanah adalah, semakin cepat pemberian antibiotik semakin mengurangi kemungkinan meluasnya luka dan semakin mempercepat penyembuhan.
Dalam keadaan normal, daging yang tersayat biasanya akan menutup rapat diiringi dengan penautan jaringan. Lalu beberapa hari kemudian jaringan kembali seperti sedia kala.
Proses normal penyembuhan jaringan luka seperti di atas dapat terganggu dan terhambat oleh infeksi. Pertumbuhan bakteri biang keladi infeksi mencegah jaringan yang tersayat menyambung. Tak hanya itu peradangan yang terus-menerus berlanjut akan memperluas luka. Jadi walaupun suatu hari luka bernanah akan sembuh, biasanya menyisakan jaringan parut yang tak enak dipandang mata.
Untuk luka bernanah atau luka yang diperkirakan akan bernanah perlu diberikan antibiotik. Jenis antibiotik minum untuk luka bernanah antara lain adalah ampisilin, amoksisilin, sefadroksil, dan sefotaksim. Ada juga antibiotik untuk luka bernanah yang tergolong kuno contohnya eritromisin. Namun penggunaannya saat ini sudah sangat jarang.
Semua antibiotik luka bernanah diatas dapat dibeli di apotik tentunya dengan resep dokter.
Jika ingin menggunakan salep langsung ke tempat luka boleh juga. Tapi jika lukanya parah sebaiknya dikombinasi dengan antibiotik minum yang sudah disebutkan sebelumnya. Contoh salep pengering luka bernanah yaitu salep gentamisin, oksitetrasiklin, basitrasin, dan kloramfenikol. Hindari menggunakan salep yang mengandung kortikosteroid misalnya Betason N.
Setelah pemberian antibiotik, jika antibiotiknya matching dengan bakterinya, mata infeksi akan mereda. Selanjutnya tubuh akan melakukan proses penyembuhan luka dengan baik tanpa ada gangguan infeksi.
Oh ya, satu tips yang sangat penting untuk diperhatikan dalam mengelola luka yang berpotensi infeksi dan bernanah adalah, semakin cepat pemberian antibiotik semakin mengurangi kemungkinan meluasnya luka dan semakin mempercepat penyembuhan.
Posting Komentar untuk "ANTIBIOTIK UNTUK LUKA BERNANAH"