Suntik KB Untuk Ibu Menyusui

Bagi ibu yang baru saja melahirkan, menyusui adalah bagian penting dari kehidupan barunya. Memberikan ASI pada bayi tidak hanya membantu pertumbuhan dan perkembangan si kecil, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak. 

Tetapi, bagi beberapa ibu, menjaga jarak antara kelahiran anak juga menjadi pertimbangan penting. Oleh karena itu, ibu mungkin mencari metode kontrasepsi yang sesuai dengan situasinya. Salah satu metode yang populer adalah suntik KB.

Suntik KB terdiri dari dua jenis utama: suntik 1 bulanan dan suntik 3 bulanan. Perbedaan antara keduanya tidak hanya terletak pada jadwal suntikan, tetapi juga pada kandungan hormon di dalamnya. 

Suntik KB 1 bulanan mengandung dua jenis hormon, yaitu progestin dan estrogen, sedangkan suntik KB 3 bulanan hanya mengandung satu jenis hormon, yakni progestin.

Bagi ibu menyusui, penggunaan kontrasepsi yang mengandung estrogen tidak disarankan. Hal ini disebabkan karena hormon estrogen dapat memicu tubuh ibu untuk menghentikan produksi ASI. 

Oleh karena itu, suntik KB 1 bulanan tidak cocok untuk ibu yang sedang menyusui. Sebaliknya, suntik KB 3 bulanan lebih dianjurkan karena tidak mengandung hormon estrogen, sehingga tidak mengganggu produksi ASI.

Waktu yang direkomendasikan untuk suntik KB pertama kali adalah 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan berikutnya dilakukan setiap 3 bulan atau 12 minggu.

Tetapi, penting untuk diketahui bahwa kesuburan ibu mungkin lebih lambat kembali setelah berhenti menggunakan suntik KB 3 bulanan. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa memakan waktu satu hingga dua tahun.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penggunaan suntik KB 3 bulanan diduga dapat memicu risiko osteoporosis. 

Oleh karena itu, penggunaannya tidak disarankan untuk jangka waktu yang terlalu lama. Para ahli merekomendasikan batas waktu sekitar 2 tahun untuk penggunaan suntik KB 3 bulanan.

Dalam rangka menjaga kesehatan ibu dan memastikan produksi ASI tetap optimal, penting bagi ibu menyusui untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai. 

Konsultasikan dengan bidan atau dokter untuk mendapatkan saran terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan ibu. Dengan demikian, ibu bisa tetap memberikan yang terbaik untuk bayi sekaligus merencanakan jumlah anggota keluarga dengan baik.

Berbagi :