Ini Dia Perbedaan Cyclofem dan Triclofem, Pilihan Terbaik Suntik KB!

Ada yang masih bingung dengan perbedaan Cyclofem dan Triclofem? Baik Cyclofem maupun Triclofem, keduanya merupakan pilihan suntik KB yang bisa digunakan ibu untuk menunda kehamilan, termasuk setelah melahirkan.

Apa saja perbedaan keduanya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Manfaat Cyclofem dan Triclofem

Kita mulai dengan mengetahui perbedaan manfaat keduanya. Secara garis besar, Cyclofem dan Triclofem berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Namun, Triclofem juga memiliki manfaat lain selain untuk kontrasepsi.

Selain sebagai alat kontrasepsi, dokter kadang meresepkan Triclofem untuk pengobatan beberapa jenis kanker, seperti kanker rahim dan kanker ginjal. Obat ini diduga dapat mencegah serta menghambat perkembangan sel kanker sekaligus meredakan gejalanya.

Dalam pembahasan kali ini, kami lebih memfokuskan pada penggunaan Triclofem sebagai salah satu pilihan cara kontrasepsi di samping cara lainnya seperti kontrasepsi oral maupun IUD.

Jika Triclofem punya beberapa manfaat selain sebagai kontrasepsi, Cyclofem memang disarankan oleh para dokter penggunaannya khusus sebagai kontrasepsi pencegah kehamilan. Cara kerja KB suntik ini sebenarnya mirip dengan pil KB kombinasi.

Baik KB suntik maupun pil KB, keduanya mengandung hormon yang dapat mempengaruhi kerja tubuh. Secara umum, Cyclofem atau KB suntik akan membantu menunda kehamilan dengan cara:
  • Mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur.
  • Mengentalkan lendir serviks sehingga sperma akan sulit berenang di dalam rahim.
  • Menipiskan dinding rahim, sehingga penempelan sel telur pada dinding rahim hampir tidak akan terjadi.

Waktu Penggunaan

Perbedaan Cyclofem dan Triclofem selanjutnya adalah waktu penggunaannya. Cyclofem adalah KB suntik 1 bulan atau alat kontrasepsi yang diberikan setiap bulan, sedangkan Triclofem diberikan setiap 3 bulan sekali.

Kandungan

Berikut ini adalah pembahasan mengenai perbedaan kandungan antara keduanya. KB suntik Cyclofem adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung campuran hormon estrogen dan progestin. Berbeda dengan Triclofem yang memiliki komposisi aktif tunggal yaitu medroxyprogesterone acetate. Medroxyprogesteron buatan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi amenore sekunder, pendarahan uterus abnormal, dan kondisi lainnya.

Dosis Pemberian

Perbedaan Cyclofem dan Triclofem selanjutnya dapat dilihat dari dosis pemberian. Meski begitu, baik Cyclofem maupun Triclofem merupakan jenis obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter dan dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Dosis suntikan Cyclofem adalah sebagai berikut:
  • Suntikan pertama harus diberikan dalam 5 hari pertama setelah haid.
  • Suntikan dilakukan berulang setiap bulan dengan jarak 28 ± 3 hari.
  • Pemberian dosis dilakukan melalui injeksi intramuskular (IM) ke dalam otot. Proses ini harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil maksimal dan diawasi oleh tenaga medis profesional.
Sedangkan dosis Triclofem adalah:
  • 150 mg atau 1 ml setiap 3 bulan.
  • Injeksi dilakukan intramuskular ke dalam otot gluteal (bokong) atau deltoid (bahu).
  • Injeksi pertama harus diberikan dalam 5 hari pertama siklus haid.

Efek Samping

Semua obat memiliki efek samping, termasuk Cyclofem dan Triclofem. Perbedaan efek samping keduanya tidak terlalu signifikan. 

Efek samping Cyclofem yang umum meliputi:
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Penambahan berat badan
  • Pendarahan endometrium
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Cyclofem juga tidak mencegah penyakit menular seksual. Banyak wanita yang menggunakan Cyclofem mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.
Efek samping Triclofem meliputi:
  • Menstruasi tidak teratur
  • Perubahan berat badan
  • Sakit kepala dan pusing
  • Perut kembung atau kram
  • Mudah mengantuk
  • Badan lemas
  • Jerawat
  • Keputihan
  • Gatal pada vagina
  • Sensasi panas di tubuh
  • Rambut rontok
  • Nyeri pada persendian atau payudara
Tidak semua orang akan mengalami semua efek samping ini. Jika Anda merasa khawatir atau ada yang mengganjal mengenai efek samping setelah suntik KB, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Interaksi Obat

Untuk interaksi obat Cyclofem dengan obat lain (baik oral maupun injeksi), belum ada informasi lebih lanjut. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter profesional untuk efektivitas dan menekan risiko efek samping. Penggunaan Triclofem tidak boleh diberikan bersamaan dengan aminoglutethimide karena dapat menekan kadar serum medroksiprogesteron.

Metode Penyimpanan

Cyclofem dan Triclofem memiliki metode penyimpanan yang berbeda:
  • Cyclofem harus disimpan di tempat sejuk dan kering di bawah suhu 30 derajat Celsius. Bisa ditempatkan di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari.
  • Triclofem harus disimpan pada suhu ruangan. Setiap merek mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda, jadi penting untuk memperhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan dan menanyakannya langsung kepada apoteker.
Penyimpanan kedua produk harus dijauhkan dari sinar matahari langsung, air, dan panas. Jarum bekas suntik tidak boleh dibuang ke tempat sampah biasa karena berpotensi merusak lingkungan.

Itulah perbedaan Cyclofem dan Triclofem secara garis besar. Anda dapat menggunakan informasi ini sebagai referensi sebelum memutuskan jenis suntik KB yang akan digunakan. 

Posting Komentar untuk "Ini Dia Perbedaan Cyclofem dan Triclofem, Pilihan Terbaik Suntik KB!"