MENGAPA VIRUS POLIO SANGAT DITAKUTI
“Saya baca di beberapa artikel dan berita bahwa virus polio adalah salah satu virus yang ingin dihabisi dari muka bumi. Berbagai macam usaha dilakukan untuk melenyapkan penyakit ini, misalnya imunisasi secara rutin di Puskesmas atau melalui Pekan Imunisasi Nasional. Pertanyaan saya, mengapa virus polio sangat ditakuti sehingga harus dihabisi?”
Virus polio adalah penyebab penyakit polio, yaitu penyakit yang ditandai dengan kelumpuhan pada tungkai baik tungkai atas (tangan) maupun tungkai bawah (kaki). Sifat lumpuh penyakit polio adalah lumpuh layu.
Menjawab pertanyaan mengapa virus polio begitu ditakuti, setidaknya ada tiga alasan.
Pertama, virus ini sangat mudah menular dari orang ke orang secara langsung tanpa perantara binatang atau organisme lainnya. Penularan biasanya terjadi lewat tangan yang tidak dicuci bersih. Virus akan masuk ke dalam mulut dan sampai ke usus. Dari usus virus polio menyeberang ke sistem aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Kedua, virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Sekitar 1% dari seluruh penderita polio akan mengalami gejala serius ini. Kelumpuhan terjadi karena virus polio yang beredar di dalam darah akhirnya sampai ke sistem saraf pusat. Di pusat kendali utama tubuh tersebut virus polio merusak dan mengganggu fungsi saraf. Jika yang terkena adalah saraf kaki atau tangan maka organ tersebut tidak bisa digerakkan. Jika yang terkena adalah saraf pernapasan maka seseorang akan berhenti bernafas dan berujung pada kematian.
Ketiga, sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus polio secara langsung. Satu-satunya cara yang efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit ini adalah dengan cara vaksinasi atau imunisasi polio. Pada bayi, imunisasi biasanya diberikan 4 kali yaitu pada umur 0, 2, 4 dan 6 bulan. Ada juga yang memberikannya pada usia 0, 2, 3, dan 4 bulan.
Cara pemberian imunisasi polio yaitu melalui penetesan langsung ke dalam mulut. Biasanya sebanyak 2 tetes. Jadi cara pemberian polio berbeda dengan cara pemberian imunisasi seperti DPT atas campak yang disuntikkan di otot paha.
Demikian artikel MENGAPA CAMPAK SANGAT DITAKUTI, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Virus polio adalah penyebab penyakit polio, yaitu penyakit yang ditandai dengan kelumpuhan pada tungkai baik tungkai atas (tangan) maupun tungkai bawah (kaki). Sifat lumpuh penyakit polio adalah lumpuh layu.
Menjawab pertanyaan mengapa virus polio begitu ditakuti, setidaknya ada tiga alasan.
Pertama, virus ini sangat mudah menular dari orang ke orang secara langsung tanpa perantara binatang atau organisme lainnya. Penularan biasanya terjadi lewat tangan yang tidak dicuci bersih. Virus akan masuk ke dalam mulut dan sampai ke usus. Dari usus virus polio menyeberang ke sistem aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Kedua, virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Sekitar 1% dari seluruh penderita polio akan mengalami gejala serius ini. Kelumpuhan terjadi karena virus polio yang beredar di dalam darah akhirnya sampai ke sistem saraf pusat. Di pusat kendali utama tubuh tersebut virus polio merusak dan mengganggu fungsi saraf. Jika yang terkena adalah saraf kaki atau tangan maka organ tersebut tidak bisa digerakkan. Jika yang terkena adalah saraf pernapasan maka seseorang akan berhenti bernafas dan berujung pada kematian.
Ketiga, sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus polio secara langsung. Satu-satunya cara yang efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit ini adalah dengan cara vaksinasi atau imunisasi polio. Pada bayi, imunisasi biasanya diberikan 4 kali yaitu pada umur 0, 2, 4 dan 6 bulan. Ada juga yang memberikannya pada usia 0, 2, 3, dan 4 bulan.
Cara pemberian imunisasi polio yaitu melalui penetesan langsung ke dalam mulut. Biasanya sebanyak 2 tetes. Jadi cara pemberian polio berbeda dengan cara pemberian imunisasi seperti DPT atas campak yang disuntikkan di otot paha.
Demikian artikel MENGAPA CAMPAK SANGAT DITAKUTI, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "MENGAPA VIRUS POLIO SANGAT DITAKUTI"