MENGAPA PASIEN TETANUS HARUS DIISOLASI?
Seseorang yang menderita tetanus ketika masuk ke rumah sakit biasanya ditempatkan pada ruangan khusus tersendiri yang disebut kamar isolasi. Mengapa pasien tetanus harus diisolasi?
Pasien tetanus diisolasi dari pasien lain bukan karena pasien tersebut dapat menularkan penyakitnya. Bakteri penyebab tetanus, Clostridium tetani tidak bisa berpindah dari satu orang ke orang lain. Mekanisme infeksi bakteri tersebut bermula dari bentuk spora bakteri yang lazim terdapat di tanah. Spora masuk ke tubuh manusia melalui luka, terutama pada bagian kaki. Setelah berhasil masuk ke dalam luka, spora tetanus akan berubah menjadi bentuk aktif dan berkembang biak. Selama proses perkembang biakan bakteri juga memprodukai racun yang menimbulkan kejang hebat. Baik spora, bakteri aktif, maupun racun tidak bisa menular. Oleh karena itu tujuan isolasi bukanlah mencegah menyebarnya penyakit tetanus.
Alasan utama isolasi pasien tetanus adalah untuk kepentingan pasien sendiri. Pasien tetanus biasanya sangat sensitif terhadap cahaya dan suara. Jika ada suara sedikit saja, sudah cukup memicu munculnya kejang. Demikian pula dengan cahaya. Jika ada rangsang cahaya terang, tubuh pasien akan mulai kejang. Dengan meminimalkan cahaya dan suara, maka frekuensi kejang dapat dikurangi. Untuk mendapatkan kondisi cahaya dan suara minimal dibutuhkan ruang isolasi dimana pasien jauh dari hiruk pikuk pengunjung dan aktifitas di rumah sakit.
Seiring dengan semakin berkembangnya obat antikejang untuk tetanus, maka saat ini pasien tetanus cenderung tidak perlu lagi diisolasi di ruangan khusus. Dengan pemberian obat antikejang yang adekuat, maka rangsang suara dan cahaya tidak berpengaruh lagi terhadap munculnya kejang. Oleh karena itu, pasien tetanus dapat dirawat di ruang ICU bersama dengan pasien lainnya.
Pasien tetanus diisolasi dari pasien lain bukan karena pasien tersebut dapat menularkan penyakitnya. Bakteri penyebab tetanus, Clostridium tetani tidak bisa berpindah dari satu orang ke orang lain. Mekanisme infeksi bakteri tersebut bermula dari bentuk spora bakteri yang lazim terdapat di tanah. Spora masuk ke tubuh manusia melalui luka, terutama pada bagian kaki. Setelah berhasil masuk ke dalam luka, spora tetanus akan berubah menjadi bentuk aktif dan berkembang biak. Selama proses perkembang biakan bakteri juga memprodukai racun yang menimbulkan kejang hebat. Baik spora, bakteri aktif, maupun racun tidak bisa menular. Oleh karena itu tujuan isolasi bukanlah mencegah menyebarnya penyakit tetanus.
Alasan utama isolasi pasien tetanus adalah untuk kepentingan pasien sendiri. Pasien tetanus biasanya sangat sensitif terhadap cahaya dan suara. Jika ada suara sedikit saja, sudah cukup memicu munculnya kejang. Demikian pula dengan cahaya. Jika ada rangsang cahaya terang, tubuh pasien akan mulai kejang. Dengan meminimalkan cahaya dan suara, maka frekuensi kejang dapat dikurangi. Untuk mendapatkan kondisi cahaya dan suara minimal dibutuhkan ruang isolasi dimana pasien jauh dari hiruk pikuk pengunjung dan aktifitas di rumah sakit.
Seiring dengan semakin berkembangnya obat antikejang untuk tetanus, maka saat ini pasien tetanus cenderung tidak perlu lagi diisolasi di ruangan khusus. Dengan pemberian obat antikejang yang adekuat, maka rangsang suara dan cahaya tidak berpengaruh lagi terhadap munculnya kejang. Oleh karena itu, pasien tetanus dapat dirawat di ruang ICU bersama dengan pasien lainnya.
Posting Komentar untuk "MENGAPA PASIEN TETANUS HARUS DIISOLASI?"