BENANG JAHIT YANG JADI DAGING?

Seringkali pasien bertanya sebelum eksekusi moncong garuda, “Apakah betul benangnya jadi daging atau mesti dilepas?”.

Istilah “benang jahit yang jadi daging” tampaknya bukan kreatifitas dari pasien, tapi berasal dari praktisi medis. Tujuannya tentu saja menjelaskan dengan singkat dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Tapi benarkah benang yang digunakan untuk menjahit kulit ujung senapan pasca khitan atau sunat itu beneran jadi daging?

Benang jahit yang dipakai dinamakan Cat Gut. Walaupun ada kata Cat, tapi benang ini sama sekali bukan berasal dari usus (Gut) kucing, namun dari usus sapi atau binatang sejenisnya. Barangkali kata Cat berasal dari singkatan Cattle, binatang peliharaan.

Bukan usus utuh yang dipintal menjadi benang, tapi serabut kolagennya. Serabut ini dipisahkan dari jaringan lainnya kemudian dipilin menjadi benang.

Ketika benang dijahitkan maka dalam beberapa hari benang akan hancur dan mencair. Proses ini akibat kerja enzim penghancur protein yaitu proteolitik.

Kemana perginya puing-puing benang pasca porak poranda?

Karena puing-puing tersebut adalah protein, maka ianya diserap masuk ke dalam tubuh, dan yang jelas bukan jadi daging.

Oh ya, sebagai tambahan Cat Gut itu ada dua jenis, yaitu tipe plain dan tipe chromic. Tipe terakhir ini mendapat proses tambahan dalam pengolahannya sehingga jauh lebih kuat dibandingkan tipe plain. Jika tipe plain kuat sampai 7 hari, maka tipe chromic lebih lama lagi.

Kalau pasien yang sunat orang dewasa pilihan biasanya jatuh pada tipe chromic. Tujuannya untuk mengantisipasi fenomena “bangun di pagi hari”.

Baca Juga

Yuk pasang ...
"Kalender Indonesia Lengkap"

SUNAT DEWASA PAKAI METODE LASER

Tak sedikit pasien sunat dewasa yang bertanya, “Bisakah sunat dewasa pakai laser?”

Dalam dunia medis, metode laser dikenal sebagai metode flashcutter. Sesuai dengan namanya, metode atau cara sunat ini menggunakan panas listrik untuk memotong.

Kembali ke pertanyaan mengenai penggunaan laser untuk sunat dewasa, jawabannya bisa saja. Malah saya secara pribadi lebih senang menggunakan teknik laser atau flashcutter untuk pasien dewasa.

Salah satu alasannya adalah pada teknik laser, perdarahan saat sunat berlangsung, sangat minimal. Sunat manual menggunakan gunting biasanya lebih belepotan. Wajar saja karena pembuluh darah orang dewasa lebih besar.

Alasan lain, sesuai dengan yang sudah-sudah, sunat laser juga relatif lebih jarang mengalami perdarahan pasca sunat.

Teknik laser mirip dengan sunat manual. Prosedur diawali dengan anestesi atau pembiusan, kemudian penjepitan kulit yang akan dipotong, lalu pemotongan. Di langkah terakhir inilah yang membedakan antara laser dan manual. Laser dengan panas, manual dengan gunting.

Jadi jika Anda berencana sunat dengan teknik laser atau flashcutter, jangan ragu. Segera konsultasi dengan dokter sunat favorit Anda.

Baca Juga

Yuk pasang ...
"Kalender Indonesia Lengkap"